1/22/10

Aspirin dan Paracetamol dapat Menurunkan Efektivitas Vaksin.

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti University of Missouri, menemukan bukti bahwa beberapa obat bebas seperti aspirin dan paracetamol, dapat menghambat enzim-enzim tertentu yang mempengaruhi efektivitas vaksin. Karena aspirin digunakan secara regular pada banyak orang untuk pengobatan kardiovaskuler atau paracetamol untuk nyeri dan demam, maka ada kemungkinan besar bahwa vaksinasi flu tidak akan menghasilkan respon antibody yang mencukupi.

Dr. Charles Brown dkk, dari MU College of Veterinary Medicine, menyatakan bahwa obat-obat ini menghambat enzim COX-1 yang bekerja di seluruh jaringan tubuh. JIka enzim COX-1 dihambat, maka produksi antibodi oleh tubuh kemungkinan akan menurun.
Enzim COX berperan penting dalam regulasi sistem imun. Meskipun peran enzim ini belum dipahami sepenuhnya, tetapi penghambatan enzim ini menimbulkan efek samping. Studi yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa obat yang menghambat enzim COX-2, dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. Studi ini menunjukkan bahwa penghambatan COX-1 yang ditemukan di seluruh tubuh, seperti otak dan ginjal, juga dapat menghambat efektivitas vaksin.

Para peneliti juga menyelidiki regulasi inflamasi dan proses timbulnya penyakit dan pencegahannya. Banyak penyakit seperti arthritis, penyakit kardiovaskuler, dan diabetes, merupakan penyakit inflamasi kronik. Berbeda dengan kepercayaan sebelumnya, maka inflamasi pada dasarnya merupakan proses yang baik dan membantu melindungi seseorang terhadap infeksi. Sebagian besar obat non-steroid yang mengobati kelainan inflamasi mengurangi respon antibodi, yang sebetulnya penting dalam pengobatan infeksi.

Sejauh ini, para peneliti baru menyelidiki efek penghambatan obat non-steroid terhadap vaksin pada binatang percobaan, dan langkah selanjutnya adalah pengujian pada manusia. Jika hasil studi pada manusia menunjukkan bahwa penghambat COX-1 mempengaruhi vaksin, maka nantinya pemberian aspirin, paracetamol, dan ibuprofen tidak akan diperbolehkan selama dua minggu sebelum dan sesudah vaksinasi.

Sumber : Journal of Immunology 2009; 183: 5644-5653.


regards, taniafdi ^_^

No comments:

1/22/10

Aspirin dan Paracetamol dapat Menurunkan Efektivitas Vaksin.

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti University of Missouri, menemukan bukti bahwa beberapa obat bebas seperti aspirin dan paracetamol, dapat menghambat enzim-enzim tertentu yang mempengaruhi efektivitas vaksin. Karena aspirin digunakan secara regular pada banyak orang untuk pengobatan kardiovaskuler atau paracetamol untuk nyeri dan demam, maka ada kemungkinan besar bahwa vaksinasi flu tidak akan menghasilkan respon antibody yang mencukupi.

Dr. Charles Brown dkk, dari MU College of Veterinary Medicine, menyatakan bahwa obat-obat ini menghambat enzim COX-1 yang bekerja di seluruh jaringan tubuh. JIka enzim COX-1 dihambat, maka produksi antibodi oleh tubuh kemungkinan akan menurun.
Enzim COX berperan penting dalam regulasi sistem imun. Meskipun peran enzim ini belum dipahami sepenuhnya, tetapi penghambatan enzim ini menimbulkan efek samping. Studi yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan bahwa obat yang menghambat enzim COX-2, dapat mempengaruhi efektivitas vaksin. Studi ini menunjukkan bahwa penghambatan COX-1 yang ditemukan di seluruh tubuh, seperti otak dan ginjal, juga dapat menghambat efektivitas vaksin.

Para peneliti juga menyelidiki regulasi inflamasi dan proses timbulnya penyakit dan pencegahannya. Banyak penyakit seperti arthritis, penyakit kardiovaskuler, dan diabetes, merupakan penyakit inflamasi kronik. Berbeda dengan kepercayaan sebelumnya, maka inflamasi pada dasarnya merupakan proses yang baik dan membantu melindungi seseorang terhadap infeksi. Sebagian besar obat non-steroid yang mengobati kelainan inflamasi mengurangi respon antibodi, yang sebetulnya penting dalam pengobatan infeksi.

Sejauh ini, para peneliti baru menyelidiki efek penghambatan obat non-steroid terhadap vaksin pada binatang percobaan, dan langkah selanjutnya adalah pengujian pada manusia. Jika hasil studi pada manusia menunjukkan bahwa penghambat COX-1 mempengaruhi vaksin, maka nantinya pemberian aspirin, paracetamol, dan ibuprofen tidak akan diperbolehkan selama dua minggu sebelum dan sesudah vaksinasi.

Sumber : Journal of Immunology 2009; 183: 5644-5653.


regards, taniafdi ^_^

No comments: