7/17/10

Karakteristik Pasien Asma Atopik dan Non Atopik.

Berbagai literatur menunjukkan 50-70% kasus asma yang berhubungan dengan inflamasi eosinofilik (asma atopik) jalan nafas, sementara sisanya berhubungan dengan inflamasi non eosonofilik (asma non atopik).

Hasil penelitian membuktikan bahwa mekanisme inflamasi eosinofilik (asma atopik), yang terlibat dalam peningkatan hipereaktivitas bronkus dan obstruksi jalan nafas yang reversibel yang sesuai dengan karakteristik asma, juga untuk memberikan gambaran seberapa besar kasus asma non atopik pada pasien asma kontrol dan karakteristiknya.

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan Poli Klinik Paru Bagian Dalam Fakultaa Kedokteran Universitas Padjajaran atau Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung yang datang dalam keadaan serangan asma.

Hasil penelitian menunjukkan, dalam kurun waktu tanggal 14 sampai 29 Agustus 2009, didapatkan 19 jumlah kasus yang terdiri dari 8 pasien laki-laki (42,11%) dan 11 pasien perempuan (57,89%). Rentang usia 42 sampai 72 tahun, dengan rata-rata usia 51,7 tahun. Lamanya mengidap asma terlama sejak kecil 2 pasien (10,52%) dan terpendek kurang dari 1 tahun 1 pasien (5,23%).

Ada tiga faktor pencetus serangan asma adalah terpapar udara dingin 40,54%, terpapar debu 21,62%, dan rasa capai 10,81%. Riwayat merokok didapatkan pada 47,37% pasien. Didapatkan 16 pasien (84,21%) dengan riwayat atopik, dan 3 pasien (15,79%) tanpa riwayat atopik.

Didapatkan 33,33% kasus dengan peningkatan kadar eosinofil, sedangkan pada 66,67 kasus tidak didapatkan peningkatan kadar eosinofil tersebut. Kadar IgE meningkat pada 11,11% kasus, sementara kadar IgE normal didapatkan pada 88,89% kasus.

Bi;a dilihat dari kadar IgE yang menjadi pembeda antar asma atopik dan asma non atopik, sama non atopik, maka hasil penelitian ini berbeda cukup jauh dari teori yang didapatkan dari beberapa referensi yang, dimana pada penelitian ini didapatkan kadar IgE normal (asma non atopik) didapat pada 88,89% kasus dan hanya 11,11% kasus saja dengan kadar IgE meningkat (asama atopik), sementara dari referensi yang ada, asma atopik berperan pada 50-70% kasus asma.

Sumber : Medicinal Jurnal Kedokterak Indonesia, edisi IX, vol 3, 15 April - 15 Mei 2010.

regards, taniafdi ^_^

No comments:

7/17/10

Karakteristik Pasien Asma Atopik dan Non Atopik.

Berbagai literatur menunjukkan 50-70% kasus asma yang berhubungan dengan inflamasi eosinofilik (asma atopik) jalan nafas, sementara sisanya berhubungan dengan inflamasi non eosonofilik (asma non atopik).

Hasil penelitian membuktikan bahwa mekanisme inflamasi eosinofilik (asma atopik), yang terlibat dalam peningkatan hipereaktivitas bronkus dan obstruksi jalan nafas yang reversibel yang sesuai dengan karakteristik asma, juga untuk memberikan gambaran seberapa besar kasus asma non atopik pada pasien asma kontrol dan karakteristiknya.

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan Poli Klinik Paru Bagian Dalam Fakultaa Kedokteran Universitas Padjajaran atau Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung yang datang dalam keadaan serangan asma.

Hasil penelitian menunjukkan, dalam kurun waktu tanggal 14 sampai 29 Agustus 2009, didapatkan 19 jumlah kasus yang terdiri dari 8 pasien laki-laki (42,11%) dan 11 pasien perempuan (57,89%). Rentang usia 42 sampai 72 tahun, dengan rata-rata usia 51,7 tahun. Lamanya mengidap asma terlama sejak kecil 2 pasien (10,52%) dan terpendek kurang dari 1 tahun 1 pasien (5,23%).

Ada tiga faktor pencetus serangan asma adalah terpapar udara dingin 40,54%, terpapar debu 21,62%, dan rasa capai 10,81%. Riwayat merokok didapatkan pada 47,37% pasien. Didapatkan 16 pasien (84,21%) dengan riwayat atopik, dan 3 pasien (15,79%) tanpa riwayat atopik.

Didapatkan 33,33% kasus dengan peningkatan kadar eosinofil, sedangkan pada 66,67 kasus tidak didapatkan peningkatan kadar eosinofil tersebut. Kadar IgE meningkat pada 11,11% kasus, sementara kadar IgE normal didapatkan pada 88,89% kasus.

Bi;a dilihat dari kadar IgE yang menjadi pembeda antar asma atopik dan asma non atopik, sama non atopik, maka hasil penelitian ini berbeda cukup jauh dari teori yang didapatkan dari beberapa referensi yang, dimana pada penelitian ini didapatkan kadar IgE normal (asma non atopik) didapat pada 88,89% kasus dan hanya 11,11% kasus saja dengan kadar IgE meningkat (asama atopik), sementara dari referensi yang ada, asma atopik berperan pada 50-70% kasus asma.

Sumber : Medicinal Jurnal Kedokterak Indonesia, edisi IX, vol 3, 15 April - 15 Mei 2010.

regards, taniafdi ^_^

No comments: