3/18/10

Pertumbuhan Bakteri Usus pada Pemakaian PPI Jangka Panjang

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti Italia menunjukkan bahwa pada pasien GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), maka penggunaan obat PPI (Proton Pump Inhibitor) jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri secara berlebihan dalam usus kecil. Hal ini dapat menimbulkan gejala kembung, diare, dll.

Dr. Lucio Lombardo dkk. dari Maurizano U.I Hospital, Torino, menggunakan tes glukosa hidrogen napas untuk meneliti pertumbuhan berlebihan bakteri intestinal pada 450 pasien, yang dibagi atas 3 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas 200 pasien GERD yang diobati PPI dengan median waktu 36 bulan, kelompok kedua mencakup 200 pasien IBS (Irritable Bowel Syndrome) yang diberi PPI selama 36 bulan, dan kelompok terakhir mencakup 50 pasien kontrol yang tidak menggunakan PPI 10 tahun terakhir.

Semua subyek yang mengalami pertumbuhan bakteri intestinal berlebihan diberi rifamixin dosis tinggi selama 2 minggu. Pengobatan  ini berhasil pada 87% kasus kelompok PPI dan 91% kasus kelompokIBS.

Dikatakan bahwa meskipun uji glukosa hidrogen nafas tidak secara langsung mendeteksi kelainan ini, tetapi uji ini bersifat non-invasif dan mudah diulang, yang berlawanan dengan anjuran standar yang ada saat ini yaitu melakukan aspirasi isi duodenum-jejunum untuk kultur. Ditambahkan bahwa standar emas untuk diagnosis pertumbuhan bakteri intestinal secara berlebihan belum tersedia saat ini.

 Source : Clinical Gastroenterology and Hepatology 2010; DOI: 10.1016/j.cgh.2009.12.022

regards, taniafdi ^_^

No comments:

3/18/10

Pertumbuhan Bakteri Usus pada Pemakaian PPI Jangka Panjang

Studi yang dilakukan oleh tim peneliti Italia menunjukkan bahwa pada pasien GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), maka penggunaan obat PPI (Proton Pump Inhibitor) jangka panjang dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri secara berlebihan dalam usus kecil. Hal ini dapat menimbulkan gejala kembung, diare, dll.

Dr. Lucio Lombardo dkk. dari Maurizano U.I Hospital, Torino, menggunakan tes glukosa hidrogen napas untuk meneliti pertumbuhan berlebihan bakteri intestinal pada 450 pasien, yang dibagi atas 3 kelompok. Kelompok pertama terdiri atas 200 pasien GERD yang diobati PPI dengan median waktu 36 bulan, kelompok kedua mencakup 200 pasien IBS (Irritable Bowel Syndrome) yang diberi PPI selama 36 bulan, dan kelompok terakhir mencakup 50 pasien kontrol yang tidak menggunakan PPI 10 tahun terakhir.

Semua subyek yang mengalami pertumbuhan bakteri intestinal berlebihan diberi rifamixin dosis tinggi selama 2 minggu. Pengobatan  ini berhasil pada 87% kasus kelompok PPI dan 91% kasus kelompokIBS.

Dikatakan bahwa meskipun uji glukosa hidrogen nafas tidak secara langsung mendeteksi kelainan ini, tetapi uji ini bersifat non-invasif dan mudah diulang, yang berlawanan dengan anjuran standar yang ada saat ini yaitu melakukan aspirasi isi duodenum-jejunum untuk kultur. Ditambahkan bahwa standar emas untuk diagnosis pertumbuhan bakteri intestinal secara berlebihan belum tersedia saat ini.

 Source : Clinical Gastroenterology and Hepatology 2010; DOI: 10.1016/j.cgh.2009.12.022

regards, taniafdi ^_^

No comments: