Panduan Praktis :
1. Pasien-pasien dengan gangguan neurologis beresiko terhadap gangguan nutrisi dan harus menjalani "nutrition screening" untuk mengidentifikasi mereka yang membutuhkan penilaian status nutrisi khusus guna perencanaan suatu terapi nutrisi.
2. Dukungan nutrisi khusus harus dimulai sejak awal pada pasien dengan cedera kepala sedang maupun berat.
3. Bila dibutuhkan suatu dukungan nutrisi khusus, nutrisi enteral lebih direkomendasikan bilamana pemberiannya dapat ditoleransi.
4. Nutrisi parenteral diberikan pada pasien dengan cedera kepala bila membutuhkan dukungan nutrisi khusus dan bila nutrisi enteral tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya.
5. Kalorimetri indirek harus digunakan untuk menentukan kebutuhan nutrisi pada pasien dengan cedera kepala maupun CVA.
6. Fungsi menelan harus dievaluasi untuk menilai faktor keamanan dari pemeberian makanan secara oral dan resiko aspirasi sebelum dimulai pemberian makanan lewat oral.
Gangguan neurologis bisa terjadi akut seperti pada cedera kepala (traumatic brain injury/TBI), cerebral vascular accident/CVA atau infeksi atau bisa terjadi akibat dari proses kronik, degeneratif.
Cedera kepala akut, seperti TBI yang berat (dengan Glasgow Coma Scale/GCS < 8) bisa menyebabkan suatu rangkaian perubahan metabolik, fisiologik dan fungsional yang kompleks. Penilaian nutrisi harus dilakukan berkaitan dengan hipermetabolisme, hiperkatabolisme, dan nitrogen wasting diikuti oleh lean body mass wasting dan deplesi protein viseral. Penilaian Status Nutrisi pada Acute Brain Injury :
1. Setelah cedera kepala, hormon-hormon katabolik seperti glukagon dan kortisol sangat meningkat.
2. Formula yang biasa digunakan untuk menghitung kebutuhan energi adalah Harris Benedict.
3. Perkiraan jumlah nitrogen yang hilang perlu untuk penentuan kebutuhan protein pasien.
4. Suplementasi dengan BCAA bisa mengurangi net kehilangan nitrogen.
Tujuan Pemberian Nutrisi :
1. Sulit untuk menghitung kebutuhan kalori pada pasien cedera kepala akut. Salah satu pendekatan adalah menyediakan 1,4-1,5 x dari perkiraan REE.
2. Asupan protein berkisar 1,5-2,2 gram/kgBB/hari untuk meminimalkan kehilangan protein dan untuk mencapai imbang nitrogen positif.
Jalur Pemberian :
1. Nutrisi Enteral.
Nutrisi enteral harus secepatnya digunakan bagi pasien cedera kepala di rumah sakit. Pasien yang cepat diberikan nutrisi enteral memperlihatkan komplikasi infeksi lebih rendah, pemulangan dari rumah sakit lebih cepat, dan hasil outcome yang lebih baik dibandingkan pada pasien yang lambat pemberian nutrisi enteralnya.
2. Nutrisi Parenteral.
Indikasi pemakaian nutrisi parenteral adalah bilamana fungsi saluran cerna tidak berfungsi, atau pada kondisi dimana nutrisi enteral tidak dapat diberikan pada pasien.
Rumus Harris Benedict :
Pria : BEE (kkal/hari) = 66,47 + 13,75 (BB) + 5,00 (TB) - 6,76 (usia)
Wanita : Bee (kkal/hari) = 655,10 + 9,46 (BB) + 1,86 (TB) - 4,68 (usia)
regards, taniafdi ^_^
1 comment:
thnks.. izin copast ya... aq pake ngerjain tugas.. info-x bermuuuuanfaat :D
Post a Comment